INSTALASI AIR KOTOR PADA APARTEMENT
Hallo sobat... Bagaimana belajar anda hari ini ? Hari ini saya ingin belajar dengan sobat mengenai instalasi sir kotor pada bangunan tinggi. Mari kita share bersama ilmu yang kita miliki mengenai sistem air kotor. Nah, berkaitan dengan pemipaan air kotor baiknya terlebih dahulu kita mengenal apa itu air kotor? Yap, air kotor adalah air yang sudah tidak dapat digunakan lagi, karena merupakan air bekas pakai baik bekas pakai bab, bak, cuci, mandi dan sebagainya. Namun seperti pengalaman saya selama ini, air kotor tidak dibuang begitu saja. Ada beberapa jenis air bekas yang diolah kembali menjadi grey water. Baiklah mari kita ulas bersama,
1. Air Kotor & Air Bekas
Air kotor dan air bekas sejatinya merupakan air bekas pakai. Pernahkah kita memikirkan berapa literkah air yang kita buang dalam setiap harinya ? Nah, tentu banyak bukan? Saat kita mandi, saat kita buang air, mencuci baju, mencuci piring, kendaraan, menyiram tanaman, air bekas wudhu dan sebagianya. Nah Air kotor dalam bidang MEP konstruksi dibagi menjadi air kotor dan air bekas. Berikut adalah contoh gambar pembuangan air kotor.
Gambar 1. Instalasi Pipa Pembuangan Air kotor
Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa air kotor tidak serta merta dibuang begitu saja ke saluran kota, melainkan di proses terlebih dahulu. Kita akan banyak mengenal sistem dalam instalasi air kotor ini diantaranya seperti STP, SWP, Sumpit dan sebagainya.
2. Instalasi Air Kotor & Air Bekas
Berbeda halnya dengan air bersih, distribusi air kotor dan bekas menggunakan pipa PVC kelas D hingga AW. Jika air bersih di distribusikan dengan tekanan pompa, air kotor dan bekas didistribusikan ( dibuang ) melalui pipa vertikal menggunakan gaya gravitasi sehingga dalam instalasinya digunakan slooping 0,1% hingga 0,2%.
Gambar 2. Contoh gambar instalasi pipa air kotor dan bekas.
3. Pengolahan Air Bekas
Pengolahan air bekas adalah proses pengolahan air bekas ( sewage water) menjadi grey water. Hasil dari pengolahan air bekas biasanya dipakai untuk watering taman, dan water jet flush pada closet. berikut adalah proses pengolahan air bekas menjadi grey water.
Nah, bagaimana sobat menarik bukan ? Semoga kutipan diatas dapat bermanfaat bagi para sobat yang tertarik belajar dunia mechanical electrical dan plumbbing, because sharring is carring.
Pengolahan air bekas adalah proses pengolahan air bekas ( sewage water) menjadi grey water. Hasil dari pengolahan air bekas biasanya dipakai untuk watering taman, dan water jet flush pada closet. berikut adalah proses pengolahan air bekas menjadi grey water.
- Pre treatmentPada tahap ini dilakukan pemisahan padatan berukuran besar ataupun grease, agar tidak terbawa pada unit pengolahan selanjutnya, agar tercipta performa pengolahan yang optimal. Air dialirkan lewat inlet chamber di mana ada screen yang dapat menyaring benda padat. Selanjutnya air masuk ke grease trap yang berguna untuk memisahkan lemak yang dapat mengganggu proses biologi. Kemudian air akan menuju ke primary clarifier.
- Primary clarifierPada proses ini terjadi pemisahan partikel yang mengendap secara grafitasi (suspended solid) sehingga mengurangi beban pengolahan pada unit selanjutnya. Pada proses ini berguna untuk membuat aliran jadi lebih tenang dan aliran dapat stabil.
- Rotating Biological Contactor (RBC)Proses pengolahan yang di lakukan adalah untuk menurunkan BOD (bio-chemical oxygen demand) dan COD (chemical oxygen demand) yang ada pada air limbah, sehingga dapat memenuhi kualitas air yang layak untuk kita buang ke saluran kota, Pengolahan polutan dilakukan oleh mikroorganisma yang melekat pada permukaan disk yang berputar. Perputaran ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan oksigen untuk kehidupan mikroorganisma dan mencegah terjadinya kondisi anaerob yang dapat menimbulkan bau. Pada saat diskberputar terjadi kontak biomass yang dengan oksigen pada saat disk menyembul di permukaan dan terjadi kontak pada material organik yang ada pada air limbah untuk menjadi makanan pada saat disk terendam. Jadi bila diskterlihat kotor jangan dibersihkan karena sebenarnya itu adalah bakteri.
- Final ClarifierUnit ini berfungsi sebagai clarifier akhir untuk mengendapkan partikel-partikel yang masih belum terendapkan, serta biomass yang telah mati.
- DisinfeksiPada proses ini dilakukan penginjeksian chlorine yang bertujuan membunuh bakteri-bakteri patogen yang ada.
- Effluent TankAir yang telah kita olah akan dialirkan menuju effluent tank untuk selanjutnya dibuang pada saluran kota. Sebagian air ini dapat kita proses lagi untuk keperluan recycling yang dapat kita gunakan untuk menyiram taman dan air cuci kendaraan.
- Sand FilterAir dari effluent tank kita alirkan ke sand filter menggunakan pompa, pada proses ini air akan di saring oleh pasir silika yang berfungsi menyaring padatan yang masih terbawa pada sistem, dan juga untuk menurunkan kekeruhan yang ada. Pada proses ini yang harus di perhatikan adalah perbedaan tekanan aliran masuk dan keluar. Bila tekanan lebih dari tekanan yang ditentukan, maka perlu kita lakukan proses back washing. Yang berfungsi untuk mencuci kembali sand filter yang ada.
Setelah melewati proses di atas maka diharapkan kadar BOD dan COD dapat memenuhi standar air buang yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga air buangan kita tidak mencemari lingkungan. Sedangkan proses pengolahan kembali akan membuat kita ikut menjaga kelestarian alam dengan melakukan penghematan air, dengan demikian akan ikut melestarikan lingkungan hidup kita.
Perawatan STP
- Periksa harian kondisi basket screen dan bila ada kotoran bersihkan, hal ini agar aliran air limbah dapat lancar ke proses STP.
- Bersihkan grease trap dari lemak. Apa-bila terlalu lama maka lemak akan mengeras. Dan bisa menyebabkan bau, jika pemakaian atau kapasitas air limbah besar maka bisa kita lakukan pengangkutan lemak secara harian.
- Pengangkutan lumpur kita lakukan setahun sekali atau dua kali tergantung beban limbah.
- Pemeriksaan dan pemeliharaan rutin pompa, pompa submersible, gearbox, penambahan pelumas pada bearing kita lakukan rutin 3 bulan sekali.
- Pengecekan rantai dan komponen transmisi yang ada tiap 3 bulan sekali.
- Backwash sand filter dan karbon filter setiap minggu atau menurut kondisi filter yang ada, hal ini dapat kita lihat dari tekanan pada pressure gauge.
- Pengecekan air limbah ke BPLH tiap 3 bulan sekali.